Rabu, 30 Desember 2009

SEX IS NOT PROBLEM

Beberapa orang memilki pemikiran yang salah bahwa Allah adalah anti seks. Tetapi kenyataannya Ia jelas-jelas pro seks! Allah menciptakannya. Seks yang indah adalah ide dari Allah. Ia tidak malu karenanya. Kidung Agung adalah keseluruhan kitab dalam Alkitab yang didedikasikan untuk merayakan seks yang murni dalam pernikahan.
Bagian dari tantangan yang orang-orang Kristen hadapi dalam dunia yang dipenuhi hawa nafsu ini adalah mengingat bahwa baik seks maupun seksualitas bukanlah musuh kita. Seks bukanlah masalahnya--hawa nafsulah masalahnya. Inilah musuhnya yang telah membajak seksualitas. Kita harus mengingat bahwa tujuan kita adalah untuk menyelamatkan seksualitas kita dari hawa nafsu, sehingga kita dapat mengalaminya sesuai dengan yang Allah maksudkan.

"Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus." (Efesus 5:3). Menyimak ayat ini, timbul pertanyaan besar, mengapa standar Allah begitu tinggi? Bagaimana Allah dapat menuntut tidak ada sedikitpun hawa nafsu selagi Ia mengetahui bahwa Ia menciptakan kita dengan dorongan-dorongan seks yang kuat?

Salah satu alasan mengapa Allah memanggil kita untuk membersihkan diri kita dari hawa nafsu sepenuhnya adalah karena Ia tahu bahwa hawa nafsu tidak akan pernah terpuaskan. Hawa nafsu akan selalu bertumbuh, dan akhirnya merampas kemampuan manusia dalam menikmati kenikmatan yang benar dan kudus.

Dan inilah ide radikal yng ditawarkan: Allah ingin kita merangkul seksualitas kita. Dan memerangi hawa nafsu adalah bagian dari bagaimana kita melakukan itu. Untuk merangkul seksualitas kita secara benar, kita harus membawanya di bawah kekuasaan dari Ia yang menciptakannya. Ketika kita melakukannya demikian, kita tidak berperang melawan seksualitas kita; kita justru memperjuangkannya. Kita menyelamatkan seksualitas dari kehancuran yang ditimbulkan oleh hawa nafsu.

Ketika kita merangkul seksualitas kita dan mengklaimnya untuk kekudusan, kita menjadi sejalan dengan maksud Allah menciptakan kita. Ia membuat kita untuk hidup kudus. Dalam kekudusan kita menemukan yang terbaik dan ekspresi yang sangat memuaskan akan seksualitas kita. Dan di dalam kekudusan, kita mengalami kebenaran akan apa yang Allah ciptakan.

Dengan memahami rencana Allah secara benar, akan menolong kita melihat di mana keinginan-keinginan hawa nafsu kita yang akan mensabotase tujuan utama yang ada. Buku ini akan sangat membantu, baik pria maupun wanita yang sedang bergelut dengan hawa nafsunya yang membara. Semoga.

Minggu, 13 Desember 2009

MEMAKNAI KEHIDUPAN

Bagaimana kehidupan Anda hari-hari ini? Apakah sibuk mengejar mimpi-mimpi Anda? Mencari pekerjaan yang lebih baik atau lebih menantang? Mengupayakan promosi dalam jenjang karir?

Ada satu hal yang seringkali diabaikan saat kita tenggelam dalam kesibukan sehari-hari yaitu kita sering lupa untuk memaknai kehidupan. Memaknai disini artinya memberikan makna kepada apa yang kita lakukan sehari-hari untuk segala hal dari yang yang kecil sampai yang besar. Perkembangan tehnologi memungkinkan kita melihat benda-benda disekitar bukan hanya dengan dua dimensi tapi sudah tiga dimensi bahkan lebih. Dengan cara pandang yang sama, kita berusaha melihat lebih jauh dari apa yang tampak.

Jika kita gagal untuk menemukan makna yang sesungguhnya dari apa yang kita lakukan, maka kita juga cenderung gagal untuk memprioritaskan hal-hal yang dapat memberi makna yang berkualitas dalam kehidupan kita. Hari-hari kita kemudian diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sia-sia jika ditinjau dalam jangka panjang. Belum lagi jika kita meniliknya dari sudut pandang kekekalan.

Janganlah menjadi orang bodoh, itulah inti dalam renungan kita hari ini. Adalah sia-sia untuk mendapatkan segala yang kita inginkan, jika kemudian kita akan kehilangan atau jika pada akhirnya semuanya itu akan menjadi sia-sia.

Hari ini buatlah rencana untuk menyisikan waktu secara berkala untuk melakukan retreat pribadi, merenungkan arti dan makna dari kehidupan kita dan apa yang kita kerjakan. Setelah itu buatlah keputusan dan rencana yang baik agar hidup kita sungguh-sungguh berarti.

Jumat, 11 Desember 2009

Bagaimana Sikap ANDA dalam Kesulitan?

Kita semua menghadapi tantangan, kesulitan, dan saat-saat ketika keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Allah tidak mengirimkan badai tersebut, tetapi Ia akan membiarkan kita untuk melaluinya untuk membentuk karakter kita dan membuktikan iman kita. Sungguh, pada masa kesulitan kita itulah kita bertumbuh dan dibangun.

Allah ingin menggunakan masa-masa sulit dalam hidup kita untuk melakukan suatu pekerjaan dalam diri kita. Dia ingin memperkuat dan membangun kita. Sikap kita dalam masa kesulitan adalah bukti dari kedewasaan kita. Apakah kita akan memperlakukan orang dengan benar bahkan ketika kita sedang diperlakukan tidak baik? Apakah kita akan tetap penuh kegembiraan bahkan ketika jauh dari lubuk hati kita sedang hancur? Apakah kita akan setia bahkan dalam musim kering kehidupan kita ketika kita tidak melihat sesuatu yang baik terjadi?

Mungkin diperlukan lebih banyak usaha. Anda mungkin harus bekerja lebih keras untuk menjaga sikap yang baik, tapi ingat, sikap adalah kunci untuk kenaikkan tingkat Anda. Ketika Anda menjaga sikap dan harapan iman yang positif, bahkan disaat-saat kesulitan, Allah akan mengantar dan membawa Anda ke takdir yang Dia telah siapkan untuk Anda..!!

Selasa, 01 Desember 2009

JANGAN BERHENTI MELAYANI KARENA MUSIBAH

Setelah Uza mati karena memegang Tabut Tuhan yang tergelincir, Daud merasa sangat ketakutan. Suatu perasaan wajar karena ia berpikir jangan-jangan ia sendiri juga akan mati seperti Uza. Maka ia memutuskan untuk berhenti melayani Tuhan. Ia cuti untuk sementara waktu. Tapi itu bahasa halusnya. Bahasa kasarnya dia ngambek dengan TUHAN. Ia tidak mau peduli lagi dengan apapun mengenai pemindahan Tabut TUHAN.

Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.

Betapa banyak orang Kristen seringkali merajuk dan ngambek dengan tidak lagi mau melayani karena persoalan atau musibah datang. Mereka mundur dan apatis. Tidak lagi mau memikirkan pelayanan Tuhan apalagi mengambil bagian dalam pelayanan. Mereka minta cuti dan kalau bisa cuti panjang. Katanya istirahat dulu, tapi dalam hati tidak akan lagi melayani. Untung saja Tuhan baik dan tidak membiarkan jantung mereka cuti juga berdenyut. Sungguh Tuhan maha pengasih dan sangat penyayang sehingga DIA membiarkan umatNya yang mengalami persoalan itu bisa duduk dan berbaring sambil merenungkan masalah yang dialami dan mengambil hikmah dari sana.



Tuhan membiarkan Daud selama tiga bulan lamanya dalam keadaan terombang ambing dan perasaan yang campur aduk. Sampai kemudian Daud melihat bahwa kemarahannya, kesedihannya dan semua perasaannya itu tidak berpengaruh terhadap berkat yang Tuhan berikan bagi mereka yang melayani DIA. Meski Daud cuti tapi Tuhan tidak pernah cuti untuk membalaskan semua perbuatan baik umatNYA. Dia memberkati keluarga Obed Edom yang menerima dan memelihara tabut Tuhan itu di dalam rumahnya.

Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.

Semua perasaan Daud yang tadinya campur aduk dengan kesedihan hati bahkan marah kepada Tuhan berubah. Ia berpikir bahwa ia tidak harus terus-terusan dalam kondisi itu. Ia mesti bangkit dan melakukan lagi apa yang tadinya ia lakukan. Jika ia mau berkat Tuhan datang kepadanya maka ia harus bangkit, melupakan apa yang dibelakang dan berlari-lari pada hadiah yang Tuhan sudah sediakan. Daud bisa menangani musibah dengan benar bagaimana dengan anda?

Senin, 30 November 2009

MILIKILAH INISIATIF

Menurut para ahli, menunggu waktu yang tepat atau tergantung pada bantuan orang lain adalah dua pembunuh favorit bagi kesempatan suksesseseorang. Ingin bukti? Coba jika anda memiliki mobil yang mewah dan anda ingin berpergian. Apakah mobil itu dapat mengantarkan Anda ke tempat yang anda tuju sementara Anda hanya berdiam diri dan menunggu bantuan orang lain yang tak kunjung datang? Tentu tidak. Anda dapat sampai ke tempat tujuan jika Anda mengambil inisiatif menyalakan mesin dan mengemudikan mobil Anda.

Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang merupakan karya teragung dari Pencipta kita. Kemampuan kerjanya melebihi segala macam mobil mewah paling otomatis sekalipun. Dengan segala yang kita miliki sebagai manusia, kita bisa menggunakan hidup ini untuk kebaikan atau kejahatan. Kita bisa menggunakannya untuk hidup biasa-biasa saja atau unutk mencapai sukses yang lebih tinggi. Dengan mekanisme sukses yang luar biasa ini, Tuhan telah membekali kita dengan kekuatan dan kemampuan yang luar biasa.

Sangat disayangkan bahwa masih banyak umat Tuhan tidak menggunakan berkat Tuhan itu dengan berjuang atau berusaha agar tetap hidup bahkan mencapai hasil yang lebih baik. Bahkan tragisnya, tidak sedikit yang hidupnya tidak mempunyai inisiatif positif. Banyak orang yang hanya menunggu uluran tangan orang lain, padahal ada kemampuan dan kesempatan. Mencari-cari bantuan untuk mempermudah perjalanan hidup dan berfoya-foya tentu tidak layak bagi manusia yag normal karena hidup itu diciptakan Tuhan untuk berusaha. Pada kenyataannya, banyak orang yang kesejahteraannya bisa meningkat karena mereka menggunakan kemampuan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada mereka. Kesejateraan manusia sesungguhnya dapat diperbaiki jika ia memiliki inisiatif pribadi dan mulai menggunakan tangan serta otak sendiri untuk berusaha.

James A. Garfield, seorang mantan Presiden Amerika Serikat dengan bijak mengatakan, "Di dunia ini benda-benda tidak berubah, kecuali kalau ada yang mengubahnya." Perkataan Garfield diatas tentu sangat benar dan itu telah dibuktikannya dalam kehidupannya, ia tidak pernah menunggu kesempatan tetapi senantiasa berinisiatif menciptakan kesempatan untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya.

Keadaan zaman semakin susah namun hidup ini harus tetap diperjuangkan karena jika tidak, maka kita akan menderita. Berinisiatiflah selalu di dalam memperjuangkan hidup, pastilah Tuhan Yesus akan menolong.

Tuhan Yesus Memberkati kita. Amin.

Jumat, 27 November 2009

LINGKUNGAN BERPENGARUH UNTUK ANDA.

Ada 3 kaleng Coca-cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng Coca-cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah 'SUPERMARKET LOKAL'. Kaleng Coca-cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng Coca-cola lainnya dan diberi harga Rp 4.000.

Pemberhentian kedua adalah 'PUSAT PERBELANJAAN BESAR'. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah 'HOTEL BINTANG 5' yang sangat mewah. Kaleng Coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng Coca-cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah: Mengapa ketiga kaleng Coca-cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP. Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan 'MENJADI CEMERLANG'. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang meng-kerdil- kan diri Anda, maka Anda akan 'MENJADI KERDIL'.

(Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama) + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA. (eRijk/tm)

Senin, 23 November 2009


TUHAN MEMBERI KELEGAAN

Syalom sahabat semua.. apa kabarmu sekarang? semoga hidupmu penuh dgn sukacita dihari ini. Dan bagi sahabatku yg sekarang lagi ngak happy atau sedang bermasalah.. tetap semangat karena hidup adalah anugerah..

Tidak seorgpun di dunia ini yang menjalani hidup "biasa-biasa saja" akan memiliki kehidupan yang luar biasa. Seringkali yang menghalangi kita untuk maju adalah diri kita sendiri.. untuk itulah Firman Tuhan menghimbau ",,,marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlombah dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kia. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju pada Yesus.. Ibrani 12:1-2.

Kita harus menanggalkan segala beban yang selama ini merintangi kita untuk maju, secara manusia terkadang kita tak mampu namun dalam segala hal Allah turut bekerja dalam hidup kita.. firmanNYA 2 Timotius 1:7 ".. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yg membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Tidak ada seorgpun yg mampu bertahan bila hidup kita dipenuhi dengan beban. kita harus keluar dari keterbatasan kita. Bila kita terus berjalan dalam kepahitan, frustasi, keraguan dan beban yang lain, kita tidak dapat memenuhi panggilan hidup yang bahagia(Yeremia 29:11). Kita harus hidup dengan beban yang ringan, itulah sebabnya Tuhan Yesus mengundang setiap orang yang berbeban berat, Dia akan memberikan kelegaan dan kelepasan pada kita.(Lukas 11:28).

Jangan ragu datang kepada Yesus, Dia sanggup memulihkan.
Semoga memberkati sahabat semua..
GOD BLESS YOU.

Senin, 16 November 2009

LAKUKAN SEPERTI YANG TUHAN KATAKAN

Kebanyakan kita bertindak dan melakukan seperti yang orang lain katakan dan bukan seperti apa yang Tuhan katakan. Kita lebih takut apa yang dikatakan orang daripada apa yang dikatakan Tuhan. Seolah-olah pernyataan dan omongan orang lebih hebat daripada anggapan Tuhan. Padahal kita menyebut Dia Bapa dan Pencipta dan kita ini ciptaanNya. Maka sebetulnya sudah seharusnya kita lebih taat kepadaNya daripada kepada orang lain.

Seorang wanita yang telah menikah empat tahun menangis tersedu-sedu karena menurutnya ia menikahi pria yang menjadi pilihan orang tuanya. Setelah memiliki dua orang anak ternyata ketahuan si pria suka sekali memukuli istri, malas bekerja dan hanya hidup dari keringat istrinya. Si wanita menyesali mengapa dulu menikah hanya karena ingin menyenangkan hati orang tuanya. “Kalau tahu harus menderita begini mendingan saya tidak menikah deh,” katanya tersedu.

Seorang pria tidak bisa menyembunyikan kekosongan hatinya setelah membiarkan gadisnya pergi karena menurut gadis itu semua orang berkata mereka sangat tidak cocok. Padahal dia tahu cintanya hanya untuk gadis itu. Dan lagi dia sadar Tuhan telah menjodohkannya dengan gadis itu, hanya mungkin waktunya yang tidak tepat. Gadis itu memilih memutuskan pacarnya hanya karena keluarganya mengatakan si pacar tidak cocok, teman-temannya berkata si pacar tidak sesuai dan semua orang berkata hal-hal yang tidak baik lalu akhirnya ia menikah dengan seorang yang tidak dicintainya dan keputusan itu disesalinya seumur hidup.

Masih banyak kejadian-kejadian serupa dengan hal ini dalam dunia percintaan. Dalam dunia karir lebih banyak lagi. Seorang pria merasa tidak senang mengerjakan pembukuan namun karena ia telah dipaksa sekolah di akuntansi mau tidak mau dia harus jalani, meskipun hatinya memberontak. Namun saat itu semua orang berkata jurusanmu adalah akuntasi kamu cocok di sana, dia pun melangkah meski menyimpan kerinduan yang lain.

Seorang pemain sinetron sebelumnya dipaksa menjadi dokter oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya akhirnya setelah dijalani sekian tahun dia tahu bidangnya bukan di sana, dia menemukan sukacita setelah menjadi pemain sinetron. (WWW.TERANGDUNIA.COM)

Rabu, 11 November 2009

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah
berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." Lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal
terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

Start the day with smile and have a good day........

Sabtu, 07 November 2009

DOULOS CAMP JAWA BARAT 6-7 NOVEMBER 2009

Pelayan Tuhan pembuat sejarah. Inilah ucapan yang sangat tepat bagi peserta DC kali ini. Dengan penuh antusias peserta yang jumlahnya 132 orang dengan 25 fasilitator dan pembicara sampai siang ini tetap semangat. Sebelum menuju camp, seluruh peserta mengikuti pra camp yang dilaksanakan di GBI Kemang Pratama Bekasi, di layani oleh Pdt. S. Nainggolan., MTh.

Setiap sesion diikuti oleh peserta dengan begitu semangat, walaupun dalam setiap kegiatan pasti dilakukan dengan penuh disiplin, dan sikap seorang prajurit. Komandan Ferry dan Nikson, begitu semangat dalam memberikan instruksi kepada peserta DC. Sesion pertama diawali oleh Pdm. Yorry A, diikuti oleh Pdt. Ruddy (Ketua BEC Jawa Barat), Pdt. Devy S (Bendahara BEC Jawa Barat).

Sesion yang mengharukan dan penuh dengan linangan air mata, di mana para peserta dengan Gembala Sidang, saling membasuh kaki masing-masing. Banyak yang mengalami jamahan Tuhan serta pemulihan secara nyata.

Puji Tuhan, maju terus BEC Jawa Barat, Tuhan Yesus memberkati.

By. Tom

Jika YESUS ditinggikan Berkat Yang Mencari Kita

Alkitab tidak pernah menyuruh kita mencari berkat-berkat yang kita perlukan untuk kebutuhan tubuh, jiwa dan roh kita serta kebutuhan pelayanan pekerjaan-Nya di dunia ini. Lalu apakah yang Alkitab katakan? Alkitab menyuruh kita untuk mencari Tuhan dan segala kuat kuasa-Nya. “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (1Taw.16:11). Alkitab menyuruh kita mencari Tuhan selagi masih ada kesempatan : “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yes.55:6). Alkitab juga menyuruh kita mencari kerajaan Allah serta segala kebenarannya. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat.6:33).
Jika kita mencari Allah dan menemukan-Nya, maka kita menemukan apa saja yang kita perlukan karena di dalam tangan-Nya berada segala yang kita perlukan. “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala” (1Taw.29:11). Bukan saja segala yang kita perlukan berada di tangan Allah, tetapi berada bersama Allah di sorga dan bukan pada orang kaya, para raja atau di dunia ini (Yak.1:17). Dari sorgalah Allah memenuhi segala kebutuhan kita bukan setahun sekali, sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi setiap hari “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Rat.3:22-23).

Sabtu, 31 Oktober 2009

SIAPAKAH AKU.....??

"Siapakah aku ini Tuhan? Jadi biji mata-Mu, Dengan apakah kubalas Tuhan? 
S'lain puji dan sembah Kau?..."


Sepotong lirik lagu di atas sangat familiar kita dengar. Tapi apakah kita mengerti arti syair tersebut? Kebanyakan orang hanya berpikir dan mengerti bahwa mereka hanya manusia biasa yang Tuhan ciptakan. Pikiran tersebut sebenarnya tidaklah salah karena kita memang ciptaan-Nya, namun yang lebih benar adalah kita manusia ciptaan Tuhan yang paling unik dan paling mulia, kenapa tidak? Tuhan menjadikan kita seturut dengan gambar dan rupa-Nya (Kejadian 2:27).
Tuhan menciptakan manusia dari debu dan tanah lalu menghembuskan nafas hidup-Nya agar manusia itu hidup. Tidak hanya menciptakan bahkan Tuhan juga memelihara hidup kita seperti biji mata-Nya. Biji mata adalah anggota tubuh yang paling di jaga dengan baik. Ungkapan seperti biji mata-Nya berarti bahwa Tuhan menjaga kita dengan begitu baik dan hati-hati. Tidak sekalipun Dia meninggalkan kita.
Adapun manusia yang hidup mempunyai tujuan dalam hidupnya. Sama halnya dengan Tuhan, Ia mempunyai tujuan menciptakan manusia, yaitu untuk memuliakan nama Tuhan seperti yang Paulus katakan dalam kitab Roma 11:36, "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"
Pada saat ini mari kita renungkan, betapa Tuhan sudah menciptakan kita berharga di mata-Nya, apakah kita sendiri menghargai diri kita atau selalu merasa diri rendah dan tidak menghargai? Dan sudahkah hidup kita memuliakan Tuhan?

Jumat, 30 Oktober 2009

MENGATASI AMARAH DENGAN CARA YANG BENAR

Kalau Anda bertanya kepada rata-rata orang, "Apakah yang Anda cita-citakan bagi dunia?" mungkin ia akan menjawab, "Damai". Seseungguhnya, banyak orang menginginkan damai bukan saja bagi dunia pada umumnya, melainkan juga bagi kehidupan pribadi mereka masing-masing. Damai merupakan salah satu kerinduan manusia yang terdalam. Itulah keinginan semua orang. Itulah kata yang diucapkan setiap politikus dan pemimpin dunia. Damai itulah yang pada akhirnya diinginkan oleh setiap hati.

Tetapi damai bukanlah kondisi hidup sebagian besar penduduk dunia - baik secara pribadi maupun secara bersama-sama.
Kita hidup di dunia yang penuh dengan kemarahan dengan bermacam-macam ekspresinya, mulai dari penembekan dari mobil yang melaju, hingga amukan di jalan ....... mulai dari kekerasan di sekolah hingga penjara yang penuh sesak ........ mulai dari geng-geng remaja hingga segala bentuk pelecehan ....... kita melihat bukti setiap hari dari kemarahan di sekeliling kita.
Apakah Alkitab mengajarkan sesuatu tentang amarah dan cara yang benar untuk menanganinya agar kita mempunyai damai? Tentu!

Kamis, 29 Oktober 2009

APA YANG TERJADI BILA SAYA BERBUAT DOSA..?

Devinisi theologi tentang dosa adalah kurang menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan. Kebanyakan ahli theologi membedakan antara dua macam dosa. Yang satu karena dosa kelalaian - hal-hal yang tidak jadi kita lakukan. Yang lain adalah dosa karena perbuatan - hal-hal yang salah yang kita lakukan.
Pada waktu kata dosa (hamartia) dipakai di dalam Perjanjian Baru, itu berarti "tidak mencapai sasaran". Sasaran yang tidak tercapai itu adalah Allah. Dosa kita mungkin melibatkan orang lain, tetapi dosa yang sesungguhnya yang kita perbuat adalah terhadap Allah. Daud menyadari hal ini ketika ia berkata, "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa" (Mazmur 51:6). Di satu segi hal ini tidak benar. Ia berdosa terhadap Batsyeba dan Uria, ia berdosa terhadap bangsanya, ia berdosa terhadap dirinya. Namun, ia menyadari bahwa pada hakikatnya dosa yang dilakukannya adalah terhadap Allah.
Pada waktu saya berbuat dosa, persekutuan saya dengan Bapa sorgawi putus. Ada perbedaan antara persekutuan yang putus dengan hubungan yang putus. Jika saya menyakiti hati istri saya maka saya memutuskan persekutuan, tetapi saya tidak memutuskan hubungan perkawinan. Mungkin kami tidak berbicara selama sehari, tetapi kami masih merupakan pasangan yang telah menikah. Demikian juga dosa mempengaruhi persekutuan saya dengan Allah, tetapi bukan hubungan saya dengan Dia.


Ketika kita berbuat dosa, kita hanya mempunyai dua pilihan. Kita dapat menutupinya, atau kita dapat mengakuinya. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, kita membuat Allah menjadi pendusta (1 Yohanes 1:10). Untuk mengakui dosa kita perlu melakukan tiga langkah ini: Pengakuan, mengakui kita telah berbuat dosa; Kehancuran hati, setuju dengan pandangan Allah mengenai dosa kita; dan Perubahan, berbalik dari dosa kita melalui pertobatan. Sesungguhnya, kita belum mengakui dosa kita sampai kita berhenti berbuat dosa itu. Jika kita terus melakukan dosa kita, kita hanya bermain-main saja. Kita harus mengubah pola kebiasaan lama kita.
Bagaimana kita dibebaskan dari akibat dosa? Paulus berkata dalam Roma 7:19, "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." Akan tetapi, Yesus berkata, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" (Yohanes 8:36). Kelepasan dari dosa diakibatkan oleh: berjalan dalam terang (mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dari saya) dan menaati perintah Tuhan. Jika kita ingin kelepasan dari dosa, kita harus menjawab pertanyaan, Berapa besar keinginan saya untuk menanggapi Firman Allah? Jikalau kita ingin menanggapinya, maka itulah yang akan terjadi. Kita bebas untuk memilih, tetapi kita tidak bebas untuk melarikan diri dari akibat-akibat pilihan kita. Orang yang berada di tingkat 10 sebuah gedung bebas untuk melompat dari sebuah jendela, tetapi setelah ia melompat dari jendela itu ia harus tunduk kepada hukum yang akan menghancurkan tubuhnya di aspal yang di bawah itu.
Kehidupan Kristen merupakan soal membuat pilihan dan keputusan yang benar. Bagaimana pun juga, kita harus ingat bahwa meskipun kita yang memilih, kuasa untuk melaksanakan itu datang dari Allah. Kita memilih untuk melakukan sesuatu, tetapi kemudian Tuhanlah yang melakukannya melalui kita. Jika tidak demikian, tak seorang pun dari kita yang bisa menjadi orang Kristen.
Kita semua terikat kepada dosa, sebab kita semua adalah orang berdosa. Pertanyaannya bukan, Kapan kita akan berhenti berbuat dosa? tetapi, Apa yang bisa kita pelajari dari kegagalan kita? Ketika kita menyadari bahwa kita tidak mampu mengalahkan dosa - hanya Tuhan yang mampu - maka kita telah menemukan hakikat kehidupan Kristen.

Kehidupan Kristen tidak sulit; melainkan tidak mungkin. Kehidupan itu bersifat adikodrati. Jika saya mencoba, saya gagal; tetapi jika saya percaya, Allah berhasil.

Rabu, 28 Oktober 2009

PELAYANAN DI JAWA TENGAH, 26 - 29 OKTOBER 2009


Keterangan Gambar: Pdt. Tommy Lantang
1. Pelayanan di Purwonegoro (baju merah)
2. Menyerahkan sumbangan dari donatur kepada Pdt. Timotius Suwardi, STh di GPSDI Banjarnegara (baju batik)

SIAPAKAH MANUSIA ITU...?

Pandangan iman Kristen tentang manusia sangat berbeda dengan pandangan umum tentang manusia. Sebelum kita melihat Pandangan iman Kristen tentang manusia, kita akan melihat pandangan umum tentang manusia. Ada 3 pandangan non Kristen tentang manusia:
 1. ANTROPOLOGI IDEALISTIK yang beranggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah roh dan tubuh fisiknya merupakan hal yang asing bagi natur sejatinya. Pandangan ini kita temukan dalam filsafat Yunani kuno di mana tokohnya bernama Plato berkata "Apa yang nyata dari manusia adalah intelektualnya atau rasionya yang merupakan percikan illahi di dalam diri seseorang yang akan terus bereksistensi bahkan setelah tubuhnya mati. Sedangkan tubuh fisik manusia adalah sesuatu yang rendah bahkan tubuh ini merupakan penghambat bagi roh, bahkan seseorang akan lebih baik jika tidak memiliki tubuh. Orang-orang ini mengajarkan kekekalan jiwa tetapi menyangkal kebangkitan tubuh.
2. ANTROPOLOGI MATERIALISTIK, manusia terdiri dari unsur-unsur materi, sedangkan kehidupan mental, emosional dan rohnya hanya merupakan produk sampingan dari struktur materialnya. Pandangan ini kita temukan dalam Marxisme. Kaum Marxis mengatakan bahwa manusia hanya sebuah produk alam dan tidak diciptakan menurut gambar Allah - bahkan mereka pun menolak keberadaan Tuhan sebagai Sang Pencipta segala sesuatu. Manusia tidak bisa dituntut pertanggung jawabannya sebagai pribadi, dan kejahatan itu muncul bukan dari pribadi manusia itu sendiri, tetapi dari struktur masyarakat. Di dalam pandangan ini, kita menemukan penolakan terhadap dosa keturunan.
3. PANDANGAN SKOLASTIK. Pandangan yang mencoba menggabungkan antara antropologi Kristen dengan filsafat Aristotelian sehingga perpaduan ini menghasilkan suatu pemikiran yang tanpa kita sadari masih mempengaruhi kita misalnya, ada anggapan umum diantara orang-orang Kristen bahwa "dosa-dosa daging" (seperti perzinahan) jauh lebih serius dari pada "dosa-dosa roh" (seperti kesombongan, kecemburuan, keterpusatan pada diri sendiri, rasisme dan lain sebagainya). Anggapan ini muncul dari pandangan bahwa akar utama kejahatan terletak pada daging. Padahal iman Kristen tidak membedakan kedua macam dosa tersebut. Namun, konsep inilah yang secara implisit terdapat dalam antropologi Skolastik.....

Hidup Yang Selalu BERKEMENANGAN

1. Rubah habitat pergaulan Anda. Karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Selama kita tidak keluar dari lingkungan tersebut (pergaulan yang buruk) kita tidak akan pernah dapat hidup benar. Cari teman-teman yang dapat membangun kerohanian anda dan bergaullah dengan mereka. Untuk hidup berkemenangan ada harga yang harus dibayar, harganya terkadang ialah harus berani melepaskan/meninggalkan teman-teman yang merusak iman kita.
2. Temukan pembina Rohani. Pembina Rohani adalah tempat untuk kita curhat, konsultasi dan berbagi/sharing. Setiap kita butuh pembina rohani yang akan mendoakan, menguatkan dan membimbing kerohanian kita agar dapat bertumbuh.
3. Berjaga-jagalah dan berdoalah, dari tipu muslihat Iblis dan dari tubuh dosa/manusia daging kita. Saudara harus sadar bahwa selama kita hidup di dunia ini iblis akan terus berusaha menyesatkan kita, dan selama kita hidup di dunia ini kita masih mengenakan tubuh dosa yang kapanpun dimanapun bisa saja kita turuti keinginannya untuk berbuat dosa lagi.. Yesus mati dikayu salib tidak menyelamatkan tubuh dosa tetapi melenyapkan kuasanya sehingga dosa tidak berkuasa atas kita dan kita pun dapat hidup dalam kebenaran. Karena itu beri waktu dan tekunlah berdoa setiap pagi, saat anda akan memulai kehidupan hari ini, berdoalah! Lakukan dengan hati yang tulus, terbuka dan berserah kepada Tuhan sebab Tuhan senang mendengar doa anda.
4. Cari mitra doa. Cari beberapa teman yang dapat dipercaya, dapat berbagi agar saudara dapat belajar untuk saling mendoakan.
5. Baca Firman Allah/Alkitab. Rajinlah membaca Alkitab. Lakukan ini setiap hari sepanjang umur saudara. Sebab Alkitab adalah Firman Allah dan makanan rohani (iman) kita sehari-hari. Bacalah seluruh kitab suci sampai habis. Janganlah jemu-jemu untuk membacanya berulang kali! Berdoalah sebelum membacanya. Renungkan, hafalkan dan lakukan dengan iman.
6. Pengakuan Iman. Percaya kepada firman, taruh dalam hatimu dan mulai perkatakan sebagai pengakuan imanmu. Pengakuan Iman haruslah berdasarkan Firman Allah.
7. Belajar Melayani. Jika ada kesempatan untuk melayani orang lain lakukanlah. Melayani bukan hanya di gereja sebagai song leader, singer, pemusik, penerima tamu dan sebagainya. Tetapi ketika ada kesempatan untuk bersaksi itupun melayani, ketika teman sakit anda mengunjunginya/besuk itupun melayani. Memberi perhatian kepada keluarga itupun melayani. Jadi "melayani" adalah memberi waktu/tenaga/perhatian/doa/materi/dsb, untuk orang lain.