Sabtu, 23 Januari 2010

TINGGALKAN GENGSI...

Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati (Yakobus 4:6)

Kehidupan orang Kristen juga merupakan suatu rangkaian dari permulaan-permulaan yang baru, yang terjadi setiap kali kita jatuh dan bangkit kembali. Ketika tersandung, kita kerap berpikir, "Aku gagal lagi. Lebih baik aku menyerah saja." Namun Allah kita adalah Allah yang memberi kita kesempatan untuk memulai lagi dari awal. Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menggunakan kegagalan kita untuk membuat kita semakin bijaksana.

Terkadang gengsi membuat kita tidak mau memulai lagi. Dalam Mazmur 25, Daud dengan rendah hati mau berdoa memohon pengampunan. Ia memohon agar Tuhan mengampuni dosa-dosa masa mudanya (ayat 7), dan ia bersukacita karena Allah membimbing dan menunjukkan jalan kepada orang yang sesat (ayat 8), yang rendah hati (ayat 9), dan yang takut akan Dia (ayat 12).

John Newton, pengarang lagu Amazing Grace (Anugerah Besar), mengungkapkan pandangan yang sama: "Meskipun saya tidak dapat menjadi yang seharusnya, atau seperti yang saya inginkan, atau seperti yang saya harapkan, saya tetap dapat mengatakan bahwa saya bukanlah saya yang dulu .... Karena kasih karunia Allah, saya adalah sebagaimana saya ada sekarang!"

Adakah Anda merasa gagal? Adakah Anda perlu memulai sesuatu yang baru? Datanglah kepada Tuhan dengan kerendahan hati, dan Dia akan menunjukkan kepada Anda bahwa Dialah Allah yang menolong Anda untuk memulai sesuatu yang baru --

Sabtu, 09 Januari 2010

FELLOWSHIP DI CIPAYUNG - PUNCAK

Puji Tuhan "Push Ministry" yang di komandani oleh Pdt. J. Devy Sugijono, SE yang juga adalah Bendahara BEC Jawa Barat, mengadakan fellowship di Pondok Remaja Cipayung Bogor sebagai evaluasi serta pemantapan misi dan visi Push Ministry.

Dalam acara itu yang di ikuti oleh Pdt. M. S. Tamba., S.Pd dan ibu, Pdt. Darius Rogerius., S.Th dan ibu., Pdt. Tommy F. Lantang., S.Th dan ibu selama dua hari dengan menghasilkan kesepakatan untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan diantara Hamba-Hamba Tuhan dengan menjalin kerja sama dengan suatu lembaga yang ada di Kec. Medan Satria Bekasi yaitu BKSAG. Dalam kesempatan itu perlu kita menjaga kebersamaan dengan tidak mengemukakan isi hati sendiri tetapi juga harus berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan atau lebih peka terhadap "Suara Tuhan" demikian disampaikan oleh hambaNya Pdt. Darius. Kesempatan yang sama juga disampaikan oleh Pdt. Tommy F. Lantang, agar Hamba-Hamba Tuhan di Push Ministry menjadi teladan atau contoh bagi yang lain, terutama bagi jemaat Tuhan.

Tahun 2010 ini akan diadakan berbagai kegiatan oleh Push Ministry, dalam waktu yang mendekat akan diadakan Paskah di bulan April. Oleh sebab itu Pdt. M. S. Tamba mengemukakan agar kita memiliki suatu thema yang dapat mendorong semangat Hamba-Hamba Tuhan yang ada di lingkungan Kec. Medan Satria dan sekitarnya.

Ingat..!! Tahun ini adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan serta Pertolongan. Pergunakan kesempatan yang baik ini. Siapkah ANDA..??

Sabtu, 02 Januari 2010

PERLENGKAPAN SEORANG KONSELOR

Konseling adalah talenta dan spiritual gift. Meskipun setiap individu pada saat-saat tertentu berperan sebagai konselor, tetapi konselor yang sejati haruslah ada bakat dan ada peran khusus yang telah dipercayakan Allah, yang dalam konteks gereja/tubuh Kristus adalah untuk ikut membangun tubuh Kristus dengan mengembalikan fungsi anggota-anggota tubuh yang lain (kadang-kadang sebagai pendamai, penasehat, pembangkit kesadaran diri, co-parakletos, dan sebagainya).

Secara umum kita dapat mengenali apakah kita memiliki talenta dan spiritual gift konseling, yaitu:
a. Kita adalah individu yang sangat tertarik dengan manusia (dengan 1001 macam aspek kehidupannya: tingkah laku, pikiran, bahkan keunikan kepribadiannya) sehingga selalu mengamati dan memikirkannya dan kemudian mempunyai drive untuk melengkapi pengetahuannya dengan membaca, teachable spirit dan belajar dengan sengaja.
b. Kita adalah individu yang sangat terbeban (punya spirit of compassionate dan care) sehingga punya drive untuk menolong, punya air mata untuk mereka yang menderita, dan selalu ready untuk menyediakan waktu khusus untuk orang-orang yang susah dan dalam pergumulan.
c. Kita adalah individu yang mempunyai kemampuan listening, emphaty, understanding, dan acceptance. Kita adalah individu yang punya stability dalam emosi, sehingga tidak hanyut melakukan transference atau counterconference, emosionally explosive, mengantikan emphaty dengan syimphaty, berjiwa narcissistic, tak dapat memelihara confidentiality dan berjiwa judgemental fundamentalistic.
d. Kita individu yang dapat membedakan antara panggilan dan tugas hamba Tuhan pemberita firman dengan konselor (yang tidak berkhotbah pada client-nya dan tidak berjiwa proselytism). Sehingga doa dan pembacaan Alkitab tidak dimanipulir untuk mempermudah penyelesaian masalah client.
e. Kita adalah individu yang mampu membedakan antara reaksi subjective atas precipitating factors (yang biasanya menjadi keluhan client, dan persoalan client yang sesungguhnya), predisposing factors (sehingga client melihat, menafsir dan bereaksi sedemikian rupa atas realita dalam kehidupannya, dan tidak terjebak dalam phenomena yang menjadi keluhan client.

Disamping itu konselor harus memiliki kemampuan, ketajaman dan ketepatan dalam melakukan diagnose persoalan client. Untuk itu konselor haruslah pribadi yang pernah belajar psychology (introduksi, developmental, personality, dan psikologi abnormal), dan mempunyai konsep teologi yang sehat. Konselor dapat memakai berbagai perlengkapan konseling seperti misalnya: memakai buku panduan konseling per telepon (konselor awam harus dibedakan dari konselor professional yang boleh memakai alat-alat tes, dan sebagainya). Konselor harus mempunyai skills misalnya: rephrasing, reframing, verbal, observation, focusing skills.